Pages

Selasa, 10 Juni 2014

Gagal berangkat Umroh, kenali penyebabnya

Gagal berangkat umroh adalah kejadian yang sering kita dengar akhir2 ini. kejadian ini merupakan hal terburuk yang dialami  oleh setiap calon jamaah umroh. Agar hal seperti ini tidak terjadi,  kita sebagai calon Jemaah umroh harus lebih teliti dan mencari tahu mengenai seluk beluk yang berkaitan dengan umroh itu sendiri.

Gagalnya berangkat umroh bisa terjadi karena faktor internal atau faktor external dari biro-travel umroh, Yang dimaksud faktor external disini adalah faktor2 yang terjadi diluar kemampuan biro-travel umroh, contohnya mengenai visa umroh yang tidak keluar.

Sebagai negeri Muslim terbesar di dunia, Indonesia mendapat kuota haji paling banyak sedunia, yaitu lebih dari 200 ribu jamaah tiap tahun yang selalu saja tak bisa menampung antusiasme masyarakat pergi ke Baitullah. Kini, daftar tunggu untuk pergi berhaji sudah mencapai jutaan orang. Artinya, orang yang mendaftar haji sekarang minimal dalam lima tahun mendatang baru bisa berangkat.

Maka, ibadah umrah pun menjadi pilihan bagi orang yang tak bisa mengobati rasa rindunya terhadap Tanah Suci. Tentu saja, keinginan terhadap umrah tak kalah dari haji. Ketua Umum Himpunan Penyelenggara Haji dan Umrah (HIMPUH) Baluki Ahmad mengatakan, keinginan berumrah setiap tahun terus meningkat dan mencapai puncaknya di tahun 2012.

Ironisnya dengan meningkatnya peminat ibadah umroh, Pemerintah Arab Saudi berencana untuk membatasi  Quota Visa Umroh maupun Haji. 

Kenapa ?  Untuk meningkatkan kenyamanan ibadah umroh maupun haji, pemerintah  Arab Saudi sedang melakukan renovasi dan perluasan masjidil haram. Banyak hotel dan penginapan jamaah haji disekitar masjidil haram dibongkar, jumlahnya kurang lebih sekitar 1700 bangunan hotel dan gedung. Dampaknya hotel2 dan penginapan jamaah umroh dan haji menjadi berkurang. Untuk membangun kembali Hotel2 baru perlu waktu, sehingga terjadi kelangkaan hotel dan penginapan. Untuk mengatasi masalah ini Pemerintah Arab Saudi berencana untuk membatasi  Quota Visa Umroh maupun Haji.

Legalitas apa yang dibutuhkan travel umroh ?

Setiap travel umroh resmi harus memiliki legalitas sebagai berikut:

Surat Izin Usaha Biro Perjalanan Umum
Surat Izin Tetap Usaha Pariwisata
Tanda Daftar Perusahaan
NPWP Perusahaan
Surat Keterangan Domisili Perusahaan
SK Menkeh. Akta Pendirian Perusahaan
SK Depag. Dirjen Penyelenggaraan Umroh
Sertifikat Anggota Asita

Apakah setiap Travel Umroh memiliki legalitas tersebut ? 
ternyata tidak semua travel umroh memiliki legalitas seperti tersebut diatas, terutama SK Depag.Dirjen Penyelenggaraan Umroh.

Apakah setiap Travel Umroh Resmi bisa mengurus pembuatan Visa Umroh ? 
Ternyata tidak semua travel resmi bisa Membuat Visa Umroh

Bagaimana cara kerja Travel yang tidak memiliki Izin Umroh ? 
Travel yang tidak memiliki izin umroh tapi  menyelenggarakan perjalanan umroh biasanya bekerja sama dengan travel yang memiliki izin, dengan cara membeli item2 tertentu, misalnya membeli akomodasi, Hotel dan paket ibadah di arab Saudi. Cara seperti ini memiliki kelemahan karena travel yang menginduk pada travel resmi tidak mengetahui jika travel resmi mempunyai masalah, misal visa umroh tidak bisa keluar, sehingga jamaah yang menjadi korban.

Komponen Biaya
Untuk mengetahui apakah biaya yang ditawarkan travel umroh normal atau tidak, kita harus tahu komponen biaya yang terdiri dari:

•  Akomodasi Pesawat yang digunakan
•  Hotel tempat menginap
•  Sarana transportasi atau bus yang digunakan
•  Menu Catering yang disediakan
•  Tempat2 wisata ziarah atau ibadah yang dikunjungi
•  Pelayanan muttowif atau pembimbing ibadah di Tanah Suci.

Pesawat 
Jalur Pesawat yang menjadi pilihan adalah Jakarta-Jeddah-Jakarta, harga pesawat Jakarta-Jeddah PP sekitar US$1200 atau sekitar Rp 12-14 juta. Jika ingin lebih murah pilih pesawat yang transit misal, Jakarta-Bangkok-Bombay-Jeddah PP. Harga lebih murah tapi waktunya lebih lama 3 – 6 jam. Hal ini tidak nyaman buat  orang tua karena melelahkan.

Hotel
Hotel / penginapan yang menjadi pilihan adalah hotel yang dekat dengan masjid Nabawi/Masjidil Haram, Jika ingin lebih murah biasanya jaraknya lebih jauh sehingga melelahkan dan mengganggu kenyamanan dalam beribadah.

Kesimpulannya jika ingin nyaman dalam beribadah, pilihlah pesawat yang langsung Jakarta-Jeddah PP dan hotel yang dekat dengan masjid Nabawi/Masjidil Haram. Pilihan ini berdampak terhadap harga umroh.

Agar tidak gagal berangkat Umroh apa yang harus dilakukan ?

1 . Pilih Travel Umroh yang mempunyai izin menyelenggarakan perjalanan umroh/haji dan provider Visa Umroh. Jika tidak mungkin pilih Travel Umroh yang mempunyai izin menyelenggarakan perjalanan umroh/haji saja, untuk Visa Umroh serahkan travel tersebut untuk mengurusnya.
Jika travel umroh belum memiliki izin, cari tahu sampai seberapa jauh hubungan travel tersebut dengan travel yang memiliki izin. Hubungan ini penting agar tidak terjadi kesalah pahaman informasi pada saat pelaksanaannya. Usahakan selalu mencari informasi dengan travel tersebut agar jika ada masalah bisa diantisipasi dari awal. Perhatikan juga track recordnya didalam penyelenggarakan perjalanan umroh.

2. Cek biaya umroh, normal atau terlalu murah. Sumber Berita (ANTARA News) – Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (Amphuri) menyatakan standar minimal biaya perjalanan umroh senilai 1.700 dolar AS atau sekitar Rp19,55 juta (asumsi kurs Rp11.500). Ia menyebutkan, angka di bawah biaya standard minimum 1.700 dolar AS sangat riskan untuk bisa memenuhi standar pelayanan di Tanah Suci. 
Dia menguraikan, “Untuk tiket pesawat saja bolak-balik sekitar US$1.000 hingga US$1.300 , biaya US$1.700 itu sudah standar minimal, bila di bawah itu diragukan standar pelayanannya”. Ia meminta masyarakat tidak tergiur pada paket umroh murah karena dalam pelaksanaanya tetap harus disesuaikan dengan perhitungan standard Biaya Umroh 2015 yaitu sekitar Rp 19 jutaan.

3. Bukti Tiket dan Itenary Perjalanan
Travel yang jujur dan amanah akan mampu menunjukkan kode booking maupun salinan tiket yang sudah confirmed dari maskapai penerbangan yang akan dipergunakan. Sehingga calon jamaah umroh dapat dengan mudah melakukan cek tiket di masing–masing website maskapai PENERBANGAN UMROH dengan menggunakan kode booking. Salinan tiket setidaknya dapat diperlihatkan  1-2 minggu sebelum waktu keberangkatan yang dijanjikan. Malakukan cek kode booking di website maskapai dengan status confirmed akan memperkecil risiko gagal berangkat umroh. Jika pihak biro tidak dapat menunjukan salinan bukti tiket dan Itenary (jadwal) perjalanan maka besar kemungkinan pihak biro penyelenggara sendiri belum bisa memastikan keberangkatan umroh nya

4. Berkedok Investasi
Banyak sekali tawaran umroh murah yang sebenarnya merupakan investasi “gelap” dengan mengumpulkan dana dari masyarakat secara illegal berkedok Umroh dan haji khusus. Setidaknya kita dapat melihat kasus Iqra Manajement  Semarang yang menggelapkan dana ribuan jamaah nya hingga mencapai milyaran rupiah karena kerugian dalam berinvestasi. Sekilas tawaran umroh murah ini cukup menggiurkan ditengah terus melonjaknya harga dollar. Calon jamaah diminta menyetorkan uang  sebesar 10-15 juta rupiah dan dijanjikan akan berangkatkan tahun depan hingga lima tahun. Banyak modus seperti ini, namun  setelah waktu yang dijanjikan tiba, bukan gagal berangkat umroh saja sebagai “bonus” investasinya, namun uangpun menguap entah kemana.  Dari kasus tersebut, ternyata memang ada jamaah yang berhasil diberangkatkan, namun menggunakan sistem gali lobang tutup lobang. Sehingga pada akhirnya akan menjadi bom waktu bagi biro abal-abal.
Tidak bosan–bosan Kami menghimbau untuk calon jamaah umroh agar terus berhati hati dalam memilih biro penyelenggara umroh. bukan bermaksud menakut nakuti seseorang dalam beribadah, kami hanya mengingatkan agar kita lebih teliti dan berhati-hati didalam memilih biro perjalanan umroh/haji, semoga bermanfaat.