Pages

Senin, 26 Mei 2014

Makam Siti Hawa

Sebagai kota yang modern, Jeddah tetap tidak lupa akan sejarah yang telah membentuknya. Hal ini dapat dilihat dari kawasan kota tua atau kota lama di Jeddah yang keberlangsungannya masih terjaga dan tetap apik. Kota tua ini memiliki keunikan tersendiri, sehingga masih banyak jemaah yang mengunjunginya walaupun jumlah objek wisata di Jeddah semakin bertambah dan tidak kalah menarik.
Kota Tua dan Makam Siti Hawa, Jeddah – Arab Saudi

Kota tua Jeddah terletak di kawasan Balad. Kawasan Balad saat ini tersohor sebagai pusat perbelanjaan terbaik yang ada di Jeddah. Tetapi sebelum kawasan Balad dijadikan pusat perbelanjaan modern, kawasan yang telah dibangun sejak 2500 tahun yang lalu ini dulunya adalah sebuah desa nelayan.

Letaknya yang di tepi pantai, membuat para nelayan suku Quda’a banyak yang bermukim di tempat ini. Tetapi saat Arab Saudi sedang berjaya karena minyak yang dihasilkannya, kawasan ini mulai ditinggalkan oleh penduduk Jeddah karena dianggap sebagai kawasan yang tidak membawa keuntungan apapun.

Oleh karena itu, pemerintah Jeddah mulai mengembangkan kawasan ini menjadi pusat perbelanjaan modern yang saat ini dikenal dengan distrik Al Balad atau daerah Corniche. Dan sejak saat itu, kawasan Balad menjadi pusat perbelanjaan yang paling digemari dengan sisa-sisa kota lama yang masih tetap ada.

Karena keterbatasan waktu, para jemaah yang datang ke kawasan Balad memang biasanya berniat hanya untuk berbelanja. Bila anda memiliki banyak waktu bebas ketika di Jeddah, tidak ada salahnya mengunjungi kawasan kota tua ini.

Karena letaknya yang sangat dekat dengan pusat perbelanjaan di Balad, seusai berbelanja anda bisa langsung jalan sedikit menuju kota tua ini. Tetapi bila anda cukup lelah sehabis berbelanja, sebaiknya beristirahat dahulu karena jalanan di kota tua ini agak naik turun seperti di perbukitan, sehingga anda harus menyiapkan tenaga ekstra.

Gedung-gedung serta bangunan kuno yang ada di ke kota tua Jeddah akan mengingatkan anda kepada kisah-kisah zaman dahulu seperti dongeng seribu satu malam atau cerita kartun Aladdin. Di tempat ini, anda bisa menemukan rumah tradisional khas Arab yang masih utuh dan beberapa museum yang juga bergaya Arabian.

Untuk urusan perut, anda tak perlu khawatir karena di kota tua ini terdapat berbagai macam makanan khas timur tengah dan Arab Saudi seperti hummus, nasi mandhi, kebab, kibdah, kacang chestnut, dan lain-lain.

Kawasan kota tua paling ramai oleh pengunjung pada saat bulan Ramadhan tiba. Banyak penduduk dan pendatang yang berseliweran untuk sekedar ngabuburit atau mencari ta’jil untuk berbuka puasa.

Beberapa festival yang diadakan di kota tua ini pada bulan Ramadhan, akan menambah semarak suasana kota tua tersebut. Jangan lupa untuk selalu menyiapkan kamera anda, karena di tempat ini banyak sekali objek menarik yang bisa dijadikan target fotografi anda.

Setelah puas berbelanja dan mengunjungi kawasan kota tua, anda bisa melanjutkan perjalanan anda. Kali ini temanya adalah spiritual, karena destinasi berikutnya yang bisa menjadi referensi untuk anda kunjungi adalah Makam Siti Hawa. Lokasi Makam Siti Hawa masih berada disekitar kawasan kota tua Jeddah. Letak persisnya ada di distrik Al Amariyah, di sebuah jalan yang tidak terlalu besar, bernama Mawkib Al Iman.
Sebagian tour and travel yang memiliki banyak waktu ketika di Jeddah, Makam Siti Hawa adalah salah satu objek wisata yang akan dikunjungi. Tetapi bila waktu yang dimiliki ketika di Jeddah tidak banyak, Makam Siti Hawa akan di skip dan diganti dengan Masjid Terapung atau Masjid Qisas.

Sebenarnya, antusiasme para jemaah yang ingin mengunjungi makam ini sangat besar. Mereka ingin melihat secara langsung sekaligus berziarah ke makam nenek moyang mereka, yaitu Siti Hawa. Nama kota Jeddah pun berasal dari kata “Jaddah” yang berarti “nenek”. Kata nenek merajuk kepada Siti Hawa, karena menurut riwayat, Jeddah adalah tempat dimana Siti Hawa pertama kali diturunkan dan dimakamkan.

Untuk Anda yang memiliki waktu senggang diantara agenda-agenda perjalanan, dan ingin mengunjungi makam ini, ada dua alternatif waktu terbaik agar perjalanan anda menjadi efektif dan efisien. Waktu yang pertama adalah setelah anda mengunjungi Masjid Qisas dan waktu yang kedua adalah setelah anda berkunjung ke kawasan Balad.

Makam Siti Hawa letaknya sangat dekat dengan kedua tempat tersebut. Jika posisi anda berada di Masjid Qisas anda bisa menuju ke arah barat, ke arah Jalan Al Madinah Al Munawarah (Patokan: Kantor Kementerian Hubungan Luar Negeri).
Dari ujung selatan Jalan Al Madinah Al Munawarah, anda belok ke kiri ke arah Jalan Al Matar. Telusuri Jalan Al Matar sampai menemui belokan pertama ke kanan, ke Jalan Makkah Al Mukaramah. Tidak jauh dari ujung jalan Makkah Al Mukaramah ada belokan ke Jalan Mawkib Al Iman. Di sana lah letak Makam Siti Hawa.Pemakaman ini sekarang menjadi pemakaman umum bagi masyarakat Jeddah.

Anda akan menemukan pos seperti pos satpam. Gerbang masuk Makam Siti Hawa ada di sebelah pos tersebut. Setelah memasuki gerbang utama, anda akan masuk ke sebuah lorong berkaca lebar dan transparan. Melalui kaca ini anda bisa melihat kondisi pemakaman.

Di lorong ini juga terdapat beberapa kursi dari besi untuk tempat duduk-duduk. Untuk lanjut ke pemakamannya, anda bisa keluar dari ujung lorong tersebut. Bentuk kuburan di pemakaman ini sama dengan yang ada di Pemakaman Baqi (Mekkah).
Hanya berupa tanah-tanah yang dibatasi oleh semen, tanpa nisan atau tanda nama apapun, hanya ditandai dengan beberapa batu. Ada satu kuburan yang panjangnya sekitar lima meter, para jemaah meyakininya sebagai makam Siti Hawa.

Tetapi karena seluruh bentuk kuburan semuanya sama, tanpa ada tanda-tanda khusus yang menunjukan bahwa makam tersebut adalah Makam Siti Hawa, semua jemaah yang hadir menjadi tidak yakin bahwa makam tersebut adalah makam Siti Hawa atau bukan.


Petugas makam yang berada disana juga tidak akan menjawab apabila ditanya mengenai makam Siti Hawa. Hal ini jelas dimaksudkan untuk menghindari para jemaah yang datang untuk berziarah dengan maksud tertentu dan menuju ke arah kesesatan. Walaupun demikian, tidak ada salahnya untuk tetap berziarah ke makam ini dan mendoakan semua yang dimakamkan disana.